Dividend Payout Ratio - Pengertian dan Cara Menghitungnya

Dividend payout ratio atau rasio pembayaran dividen adalah salah satu istilah penting dalam investasi saham. Rasio ini penting karena memberikan gambaran kepada investor mengenai seberapa besar keuntungan perusahaan yang dibagikan, serta kebijakan dividen yang diadopsi oleh manajemen.

Lantas, bagaimana cara menghitung dividend payout ratio itu? Mari simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Dividen Saham: Arti, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Pengertian Dividend Payout Ratio

loader
Dividend payout ratio

Dividend payout ratio adalah rasio jumlah total dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham terhadap laba bersih perusahaan. Biasanya dinyatakan dalam persentase. Beberapa perusahaan membayarkan dividen dari seluruh laba bersih mereka kepada pemegang saham. Namun ada juga yang hanya membayarkan sebagian dari laba perusahaan.

Jika suatu perusahaan membayar sebagian dari laba untuk dividen, maka sisanya disebut laba ditahan. Laba ditahan ini biasanya digunakan perusahaan untuk melunasi utang maupun diinvestasikan kembali, sehingga disebut rasio pembayaran saja.

Rumus dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio

loader
Cara menghitung dividend payout ratio dari laporan keuangan idx

Ada tiga rumus atau cara menghitung dividend payout ratio, yaitu:

  1. Membagi Dividen dengan Laba Bersih

    Cara menghitung dividend payout ratio yang pertama adalah menggunakan rumus nilai pembayaran dividen dibagi jumlah laba bersih perusahaan dalam satu tahun.

    Dividend Payout Ratio = (Total Dividen : Laba Bersih) x 100%

    Contoh:

    Contoh cara menghitung dividend payout ratio dari laporan keuangan idx pada perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Pembayaran dividen kas 2021 sebesar Rp13,73 triliun, sementara laba bersih sebesar Rp31,41 triliun. Maka:

    Dividend Payout Ratio = (Total Dividen : Laba Bersih) x 100%

    Dividend Payout Ratio = (Rp13,73 triliun : Rp31,41 triliun) x 100%

    Dividend Payout Ratio = 43,7%

  2. Menggunakan Rasio Retensi

    Dividend payout ratio juga bisa dihitung dengan menggunakan rumus rasio retensi. Rasio retensi atau retention ratio adalah rasio yang menunjukkan persentase saldo laba ditahan dibanding laba bersih perusahaan.

    Saldo laba ditahan (retained earnings) dalam laporan keuangan IDX dapat ditemukan pada bagian Laporan Perubahan Ekuitas. Ditunjukkan pada bagian saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Adapun, rumus menghitung devidend payout ratio dengan menggunakan rasio retensi adalah sebagai berikut.

    Saldo Laba Ditahan = Laba Bersih - Total Dividen

    Rasio Retensi = Saldo Laba Ditahan : Laba Bersih

    Dividend Payout Ratio = 1 – Rasio Retensi 

    Contoh:

    PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan saldo laba (laba ditahan) per 31 Desember 2021 sebesar Rp1 triliun (saldo laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya. Sementara laba bersih SIDO sebesar Rp1,26 triliun. Maka:

    Rasio Retensi = Saldo Laba Ditahan : Laba Bersih

    Rasio Retensi = Rp1 triliun : Rp1,26 triliun

    Rasio Retensi = 0,79

    Dividend Payout Ratio = 1 - Rasio Retensi

    Dividend Payout Ratio = 1 - 0,79

    Dividend Payout Ratio = 0,21 atau 21%

  3. Menggunakan Dividend per Share dan Earning per Share

    Cara lain menghitung dividend payout ratio adalah dengan menggunakan dividend per share (DPS) dan earning per share (EPS). DPS adalah dividen per lembar saham, sedangkan EPS adalah laba per saham.

    DPS = Jumlah Dividen yang Dibayarkan : Jumlah Lembar Saham

    EPS = Laba Bersih : Jumlah Lembar Saham Beredar

    Dividend payout ratio = DPS : EPS

    Contoh:

    PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dalam laporan keuangan tahun 2021

    • Pembagian laba untuk dividen = Rp12,12 triliun
    • Jumlah saham yang beredar = 151.559.001.604 lembar
    • Laba bersih = Rp30,75 triliun.

    DPS = Jumlah Dividen yang Dibayarkan : Jumlah Lembar Saham

    DPS = Rp12,12 triliun : 151,56 miliar lembar

    DPS = Rp79,96

    EPS = Laba Bersih : Jumlah Lembar Saham Beredar

    EPS = Rp30,75 triliun : 151,56 miliar lembar

    EPS = Rp202,89

    Dividend payout ratio = DPS : EPS

    Dividend payout ratio = Rp79,96 : Rp202,89

    Dividend payout ratio = 0,39 atau 39%

Baca Juga: Saham Preferen: Arti, Contoh, dan Bedanya dengan Saham Biasa

Manfaat Dividend Payout Ratio Bagi Investor

Dividend payout ratio dapat menunjukkan tingkat kematangan perusahaan. Sebuah perusahaan baru pasti berorientasi pada pertumbuhan. Tujuannya untuk memperluas, mengembangkan produk baru, dan ekspansi ke pasar baru dengan menginvestasikan kembali sebagian besar atau seluruh laba bersihnya.

Makanya, jika perusahaan tersebut memiliki dividend payout ratio yang rendah, bahkan nol sangat wajar. Persentase 0% untuk perusahaan yang tidak membayar dividen dan 100% bagi perusahaan yang membagikan seluruh laba bersih sebagai dividen.

Di sisi lain, perusahaan yang lebih tua dan mapan, tetapi membayarkan dividen sedikit kepada pemegang saham dianggap ujian bagi investor. Dividend payout ratio juga berguna untuk menilai keberlanjutan dividen. Perusahaan enggan memangkas dividen karena dapat menurunkan harga saham dan mencerminkan kemampuan manajemen yang buruk.

Jika dividend payout ratio perusahaan lebih dari 100%, artinya membayarkan lebih banyak dividen kepada pemegang saham daripada laba bersihnya. Perusahaan akan dipaksa menurunkan jumlah pembayaran dividen atau menghentikan pembayaran.

Selain itu, rasio yang terus meningkat dapat menunjukkan bisnis yang sehat dan matang. Namun bila rasio yang melonjak pertanda dividen menuju ke arah tidak berkelanjutan.

Dividend Payout Ratio vs Dividend Yield

Dividend yield adalah tingkat pengembalian dalam bentuk dividen tunai kepada pemegang saham. Sedangkan dividend payout ratio adalah rasio pembayaran dividen yang menunjukkan berapa banyak laba bersih perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen.

Banyak yang percaya, dividend payout ratio adalah indikator yang lebih baik dari kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen secara konsisten di masa depan. Dividend payout ratio sangat terkait dengan arus kas perusahaan.

Sementara dividend yield menunjukkan berapa banyak perusahaan telah membayar dividen selama setahun terhadap harga sahamnya. Hasilnya disajikan dalam bentuk persentase, bukan sebagai jumlah uang yang sebenarnya.

Ini membuat pemegang saham lebih mudah melihat berapa banyak pengembalian per rupiah yang diinvestasikan dan diterima pemegang saham melalui dividen.

Dividend Yield = Dividen Tahunan per Saham : Harga per Saham

Contoh:

Perusahaan XYZ membayar Rp1.000 dalam bentuk dividen tahunan per saham. Sedangkan harga saham Rp5.000 per lembar. Maka, dividend yield-nya sebesar 20%.

Kamu dapat melihat kenaikan harga saham dapat mengurangi persentase dividend yield. Dan sebaliknya, jika harga saham turun bisa meningkatkan dividend yield.

Beli Saham yang Punya Dividend Payout Ratio Ideal

Dividend payout ratio adalah salah satu indikator yang mesti kamu perhatikan sebelum membeli saham. Setiap perusahaan memiliki dividend payout ratio yang berbeda satu sama lain, tergantung juga pada industri dan sektornya.

Beli saham yang mencatatkan dividend payout ratio ideal. Tidak rendah, tetapi tidak terlalu tinggi pula, sekitar 30%-40%. Dividend payout ratio di atas 50% sudah termasuk lumayan tinggi.