Peraturan BPJS Kesehatan yang Wajib Diketahui, Jangan Sepelekan!
Menggunakan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan suatu pilihan terbaik bagi masyarakat Indonesia. Melalui program ini, pemerintah memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam hal kesehatan, ketenagakerjaan, pensiun, dan lainnya.
Salah satunya BPJS Kesehatan. Dengan mendaftar sebagai peserta, masyarakat bisa mendapat jaminan kesehatan secara gratis. Tentu saja, bukan hanya mendaftar, tapi juga rutin membayar iuran setiap bulan.
Besaran iuran tergantung kelas yang dipilih. Bahkan ada juga yang sama sekali tak membayar iuran karena ditanggung oleh pemerintah. Namanya Penerima Bantuan Iuran (PBI). Khusus untuk masyarakat miskin.
Ketika sudah terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan, kamu harus mematuhi segala ketentuan maupun peraturan yang berlaku. Sayangnya, masih banyak yang belum aware dengan peraturan-peraturan BPJS Kesehatan, sehingga kerap menemui kendala ketika akan klaim jaminan kesehatan di Puskesmas maupun Rumah Sakit.
Untuk lebih jelasnya, peraturan-peraturan apa saja sih seputar BPJS Kesehatan yang perlu diketahui, simak ulasannya berikut ini.
Baca juga: Syarat Mengubah Data BPJS Kesehatan
Ingin bayar BPJS Kesehatan anti ribet? Cermati solusinya!
Peraturan BPJS Kesehatan yang Perlu Diketahui
Peraturan khusus di BPJS Kesehatan ada untuk mengatur berbagai aspek dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan di Indonesia. Peraturan ini bertujuan untuk memastikan bahwa program jaminan kesehatan berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Beberapa peraturan yang terkait dengan BPJS Kesehatan yang harus dipahami dengan baik:
-
Wajib Mendaftarkan Semua Anggota Keluarga
Wajib Mendaftarkan Semua Anggota KeluargaBerdasarkan aturan, jika kamu secara perorangan mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Kesehatan, wajib pula mendaftarkan anggota keluarga yang lain dalam satu kartu keluarga (KK) sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Misalnya, kamu berstatus sudah menikah dan masih tertulis di kartu keluarga orangtua. Maka, kamu wajib mendaftarkan BPJS Kesehatan terbaru dengan status terbaru. Datang saja langsung ke kantor BPJS Kesehatan supaya lebih jelas.
Mungkin ada masyarakat yang tidak setuju dengan aturan tersebut. Tapi, ini sudah amanat peraturan bahwa seluruh warga negara Indonesia wajib terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Ketika mendaftar BPJS Kesehatan, masukkan NIK di kartu keluarga. Setelah itu, sistem akan otomatis menampilkan data semua anggota keluarga dan seluruhnya wajib memiliki BPJS Kesehatan.
-
Berlaku Setelah 14 Hari Pendaftaran
Berlaku Setelah 14 Hari PendaftaranPerlu diketahui, BPJS Kesehatan tidak bisa langsung digunakan setelah pendaftaran. Selesai mendaftar, kamu akan mendapat nomor virtual account. Kamu perlu menunggu selama 14 hari jika ingin menyetor iuran untuk pertama kali.
Hal ini sesuai dengan Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pembayaran Iuran Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan Pekerja. Setelah membayar iuran pertama, kamu baru dapat mengambil kartu BPJS Kesehatan dan bisa mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan.
Jadi ingat, kalau mau berobat gratis pakai BPJS Kesehatan, daftar sebagai peserta terlebih dulu. Daftar selagi sehat, rajin bayar iurannya. Bukan pas sakit dan butuh perawatan medis, kamu baru mendaftar. Karena jika mendaftar setelah sakit, justru tidak bisa langsung mendapat perawatan medis.
-
Bayi Dalam Kandungan Bisa Jadi Peserta BPJS Kesehatan
Bayi dalam Kandungan Bisa Jadi Peserta BPJS KesehatanBagi ibu hamil, kamu sudah bisa mendaftarkan jabang bayi sebagai peserta BPJS Kesehatan. Tentu saja ini akan membantu bayi saat lahir ke dunia dan membutuhkan perawatan.
Di Pasal 8, paraturan BPJS Kesehatan No. 1/2015 :
- Bayi dapat didaftarkan sebagai peserta sejak terdeteksi adanya denyut jantung bayi dalam kandungan yang dibuktikan dengan melampirkan surat keterangan dokter.
- Pendaftaran bayi dilakukan dengan memilih kelas perawatan yang sama dengan ibu, mencantumkan data sesuai identitas ibu, mengisi data NIK dengan data nomor KK orangtuanya, mengisi data tanggal lahir sesuai dengan tanggal pada saat bayi didaftarkan.
- Pembayaran iuran pertama dari bayi dalam kandungan dilakukan segera setelah bayi dilahirkan dalam keadaan hidup. Dan jaminan pelayanan kesehatan si bayi berlaku sejak iuran pertama dibayar.
- Setelah bayi dilahirkan, ibu wajib melakukan perubahan data bayi selambat-lambatnya 3 bulan pasca dilahirkan.
-
Jika di PHK, BPJS Kesehatan Tetap Bisa Digunakan Sampai 6 Bulan
BPJS Kesehatan Tetap Aktif hingga 6 Bulan Meski Kena PHKKepesertaan BPJS terbagi atas beberapa golongan, salah satunya adalah Pekerja Penerima Upah (PPU). Iuran peserta ini dibayarkan oleh perusahaan tempat peserta bekerja dan peserta yang merupakan karyawan lewat sistem potong gaji.
Nah, jika suatu saat peserta kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan iuran BPJS Kesehatan tidak dibayarkan lagi, maka peserta masih bisa mendapat jaminan pelayanan kesehatan hingga 6 bulan terhitung sejak dirinya di PHK.
Tentu ini menjadi kabar baik bagi karyawan yang mengalami PHK. Bukan berarti sudah berhenti bekerja, status BPJS Kesehatan terhenti. Namun, tetap aktif dalam jangka waktu 6 bulan ke depan.
Baca juga: Konsultasi Gratis Kesehatan Mental dengan BPJS Kesehatan, Bisa? Ini Caranya
Tips Memanfaatkan BPJS Secara Optimal
Untuk memanfaatkan BPJS secara optimal, penting bagi peserta untuk memahami berbagai aspek layanan, termasuk pemilihan fasilitas kesehatan (Faskes) tingkat pertama yang sesuai. Berikut adalah beberapa tips untuk memaksimalkan manfaat dari BPJS Kesehatan.
1. Memilih Fasilitas Kesehatan (Faskes) Tingkat Pertama yang Sesuai
Faskes Tingkat Pertama adalah tempat pertama yang harus dikunjungi peserta BPJS Kesehatan saat ingin berobat. Faskes ini mencakup puskesmas, klinik, dan praktik dokter umum. Memilih faskes yang tepat sangat penting karena:
- Aksesibilitas: Pilihlah faskes yang dekat dengan tempat tinggal untuk memudahkan akses saat membutuhkan pelayanan kesehatan. Ini sangat penting dalam keadaan darurat di mana waktu sangat berharga.
- Kualitas Layanan: Pastikan faskes yang dipilih memiliki reputasi baik dalam memberikan pelayanan kesehatan. Kamu bisa mencari informasi melalui rekomendasi dari teman atau keluarga serta ulasan online.
- Ketersediaan Spesialis: Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu yang memerlukan perhatian spesialis, pastikan faskes tersebut memiliki dokter spesialis atau dapat merujuk ke faskes tingkat lanjutan yang tepat.
2. Memahami Jenis Layanan di Faskes Tingkat Pertama
Setiap faskes tingkat pertama menawarkan berbagai jenis layanan, termasuk:
- Pelayanan Dasar: Faskes ini menyediakan pelayanan dasar seperti pemeriksaan kesehatan umum, imunisasi, dan pengobatan penyakit ringan.
- Rujukan ke Faskes Tingkat Lanjutan: Jika diperlukan perawatan lebih lanjut, faskes tingkat pertama akan memberikan rujukan ke faskes tingkat kedua atau lanjutan. Pastikan mendapatkan surat rujukan agar biaya perawatan ditanggung oleh BPJS.
3. Menggunakan BPJS Kesehatan Secara Efisien
- Jadwalkan Pemeriksaan Rutin: Manfaatkan layanan BPJS untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Ini membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini dan mengurangi risiko komplikasi di masa depan.
- Ketahui Hak dan Kewajiban: Sebagai peserta BPJS, penting untuk memahami hak dan kewajiban, termasuk jenis layanan yang dapat diakses dan prosedur klaim. Ini akan membantu mendapatkan layanan yang sesuai tanpa kebingungan.
4. Pindah Faskes Jika Diperlukan
Jika merasa faskes yang dipilih tidak memenuhi kebutuhan kesehatan, jangan ragu untuk pindah ke faskes lain. Proses pindah faskes cukup mudah dan dapat dilakukan secara online atau melalui kantor BPJS terdekat. Pastikan untuk membawa dokumen pendukung seperti kartu BPJS dan kartu keluarga saat melakukan proses pindah.
5. Manfaatkan Teknologi untuk Akses Layanan
BPJS Kesehatan kini menyediakan aplikasi mobile yang memungkinkan peserta untuk:
- Mencari Faskes: Temukan fasilitas kesehatan terdekat dan cek ketersediaan dokter.
- Melihat Riwayat Pengobatan: Pantau riwayat pengobatan dan klaim secara online.
- Mendapatkan Informasi Terbaru: Dapatkan informasi terbaru mengenai program-program BPJS dan layanan kesehatan lainnya.
Pahami Peraturan BPJS Kesehatan sebelum Jatuh Sakit
Dengan manfaat BPJS Kesehatan yang sangat besar, kamu tentu saja tidak ingin melewatkannya, kan? Daripada nanti terlanjur sakit, tidak punya perlindungan BPJS Kesehatan, ongkos berobat sangat mahal. Bisa menguras tabungan kamu. Pelanggaran terhadap ketentuan pembayaran iuran BPJS Kesehatan dapat dikenai sanksi administratif, seperti teguran tertulis dan denda.
Lebih baik sedia payung sebelum hujan kan. Selagi sehat mendaftar BPJS Kesehatan, bayar iuran setiap bulan dan tepat waktu, maka kamu akan mendapat perlindungan dari berbagai risiko kesehatan. Jangan lupa, untuk melengkapinya dengan asuransi kesehatan.
Baca Juga: Ingin Pindah Fasilitas Kesehatan di BPJS Kesehatan? Ini Caranya