Right Issue: Arti, Contoh, dan Cara Membeli Saham Right Issue

Pernah mendengar istilah right issue saham? Right issue adalah aksi korporasi yang dilakukan emiten untuk meningkatkan atau menambah pendanaan.

Right issue artinya penawaran umum terbatas. Atau sering dikenal dengan sebutan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Dalam penawaran ini, perusahaan memberi hak kepada pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga diskon pada tanggal atau jangka waktu yang ditentukan.

Baca Juga: Stock Split: Pengertian, Tujuan, Contoh, dan Untung Ruginya

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Pengertian Right Issue

loader
Right issue dalam saham

Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), right issue adalah salah satu bentuk peningkatan modal disetor suatu perusahaan. Dalam right issue, perusahaan menawarkan hak (right) kepada pemegang saham yang ada untuk mendapatkan saham baru.

Ini sama saja pemegang saham menyetor modal dengan rasio tertentu. Right issue saham berarti penerbitan saham baru. Dengan right issue, semakin banyak saham perusahaan yang beredar di pasar.

Hal ini akan menyebabkan harga saham terdilusi dan turun. Selain itu, laba per saham atau earning per share perusahaan juga ikut melorot akibat dilusi saham.

Cara Kerja Right Issue

Dilansir dari Investopedia, pemegang saham memperoleh hak untuk membeli tambahan saham baru perusahaan dengan harga diskon pada tanggal atau waktu yang sudah ditentukan.

Jika pemegang saham tersebut tidak mengambil haknya, maka dia dapat menjual haknya tersebut kepada investor lain. Makanya, di pasar modal ada perdagangan right (hak). Caranya sama seperti perdagangan saham biasa.

Jadi, right adalah hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk terlebih dahulu membeli saham yang baru dikeluarkan. Agar para pemegang saham lama diberi kesempatan untuk mempertahankan persentase kepemilikannya dalam suatu perusahaan.

Tujuan Perusahaan Melakukan Right Issue

Tujuan perusahaan melakukan right issue saham, antara lain:

1. Untuk membayar utang

Sebuah perusahaan pasti membutuhkan tambahan modal untuk memenuhi kewajiban keuangannya saat ini. Biasanya perusahaan yang mengalami masalah finansial melakukan right issue untuk membayar utang, terutama ketika perusahaan tidak mendapat pinjaman lebih banyak uang dari lembaga keuangan. 

2. Untuk akuisisi perusahaan lain

Perusahaan dengan neraca keuangan sehat juga melakukan right issue dan mendapatkan dana untuk akuisisi perusahaan kompetitor. Atau ekspansi membuka fasilitas baru maupun meningkatkan kapasitas usaha.

Jika modal tambahan dari right issue dipakai perusahaan untuk ekspansi bisnis, maka aksi ini dapat menciptakan keuntungan modal bagi pemegang saham meski terjadi dilusi saham akibat right issue.

Baca Juga: Merger dan Akuisisi: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Keuntungan dan Risiko Investasi Melalui Right Issue

Aspek     Keuntungan Risiko
Peluang Membeli Saham dengan Diskon     Investor memiliki kesempatan untuk membeli saham baru dengan harga lebih murah daripada harga pasar saat ini. Ini memberikan peluang keuntungan jika harga saham naik setelah right issue.     Tidak ada jaminan harga saham akan naik setelah right issue. Jika pasar tidak merespons positif, harga saham bisa turun, menyebabkan kerugian bagi investor.
Meningkatkan Kepemilikan Saham     Investor yang ikut serta dalam right issue dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan persentase kepemilikan sahamnya, mencegah dilusi yang terjadi jika tidak berpartisipasi.     Jika investor tidak ikut berpartisipasi, kepemilikan sahamnya akan tereduksi, atau dikenal dengan risiko dilusi, yang dapat mengurangi proporsi kepemilikan atas laba dan aset perusahaan.
Peningkatan Struktur Modal Perusahaan     Dengan right issue, perusahaan dapat meningkatkan permodalan, yang dapat digunakan untuk ekspansi dan pengembangan lebih lanjut.     Meskipun meningkatkan struktur modal, keputusan untuk melakukan right issue bisa berisiko jika dana yang terkumpul tidak digunakan dengan bijaksana.
Diversifikasi Portofolio     Right issue memberikan kesempatan untuk menambah saham di perusahaan yang sudah ada dalam portofolio, memperbesar posisi investasi dengan harga lebih kompetitif.     Right issue tidak selalu menarik bagi semua investor, terutama jika mereka merasa perusahaan tidak akan memberikan nilai tambah yang sebanding dengan investasi tambahan.

Contoh Right Issue dan Dampaknya bagi Investor

Contoh right issue bekerja dapat dilihat dari ilustrasi di bawah ini:

Kamu memiliki 1.000 lembar saham di perusahaan ABCD dengan harga saham Rp 5.000 per lembar. Perusahaan ABCD melaksanakan right issue agar memperoleh dana untuk bayar utang.

Right issue ABCD menerbitkan 10 juta saham baru dengan target raupan dana Rp 30 miliar. Berarti penawaran saham baru seharga Rp 3.000 per lembar.

Rasio right issue 10:3. Artinya setiap 10 saham lama akan mendapat hak 3 saham baru dengan harga Rp 3.000 per lembar atau terdiskon 40% dari harga lama.

Sebagai pemegang saham, kamu memiliki tiga opsi atas penawaran right issue tersebut:

  • Menggunakan hak right issue secara penuh
  • Tidak mengambil hak tersebut
  • Menjual hak kamu kepada investor lain.

Penjelasannya:

1. Menggunakan hak right issue untuk beli saham baru

Jika kamu mengambil hak right issue secara penuh, kamu perlu mengeluarkan modal Rp 3.000 untuk setiap lembar saham ABCD yang berhak kamu beli.

Kalau punya 1.000 saham, kamu dapat membeli sebanyak 333 saham baru (sesuai rasio right issue) dengan harga Rp 3.000 per lembar. Berarti dana yang harus disetor sebesar Rp 999 ribu.

Karena didiskon 40%, harga saham ABCD di pasar nantinya tidak akan lagi Rp 5.000 per lembar setelah right issue selesai. Nilai setiap saham akan terdilusi karena meningkatkan jumlah saham yang diterbitkan.

Cara menghitung harga saham pasca right issue:

Membagi total harga yang kamu bayar untuk semua saham ABCD dengan jumlah total saham yang akan kamu miliki. Perhitungannya:

  • 1.000 saham lama x Rp 5.000 = Rp 5.000.000
  • 333 saham baru x Rp 3.000 = Rp 999.000
  • Total jumlah saham yang kamu punya 1.333 saham = Rp 5.999.000

Harga saham setelah right issue = Rp 5.999.000 : 1.333 = Rp 4.500,37 per lembar.

Jadi, harga saham ABCD pasca right issue akan turun dari Rp 5.000 ke Rp 4.500 per lembarnya.

Namun, kerugian kepemilikan saham kamu diimbangi dengan keuntungan nilai saham yang baru. Itu karena kamu membeli saham baru seharga Rp 3.000, tetapi memiliki nilai pasar Rp 4.500.

2. Mengabaikan hak right issue yang didapat

Bagaimana jika kamu tidak mengambil hak right issue sama sekali? Mungkin karena alasan tidak ada modal untuk membeli 333 lembar saham dengan total dana Rp 999.000. Jadi, kamu membiarkan hak tersebut hangus.

Opsi ini sangat tidak dianjurkan kepada pemegang saham. Sebab, jika kamu tidak melakukan apa-apa atau tidak mengeksekusi haknya, kepemilikan saham kamu justru akan terdilusi (persentase kepemilikan saham).

Contoh:

Perusahaan EFGH memiliki jumlah saham 100.000 lembar, lalu right issue sebanyak 100.000 lembar juga. Maka, jumlah saham akan bertambah 100%. Itu artinya, kalau tidak menggunakan hak, porsi saham kamu akan terdilusi 50%.

Jika kamu tadinya punya saham EFGH sebanyak 10.000 atau 10%. Namun karena tidak memanfaatkan hak yang kamu punya, otomatis kepemilikan saham kamu berkurang menjadi 5% saja.

3. Menjual hak right issue ke investor lain

Pemegang saham atau investor boleh menjual hak yang diperoleh atas right issue ke investor lain atau penjamin emisi. Hak yang dapat diperjualbelikan ini disebut hak yang dapat dilepaskan.

Setelah dijual ke investor lain, hak (right) ini dikenal sebagai hak yang tidak dibayar. Untuk menentukan berapa banyak yang bisa kamu peroleh dengan menjual hak right issue, kamu dapat memperkirakan nilai hak yang tidak dibayar sebelumnya.

Caranya, harga saham pasca right issue dikurang harga diskon right issue. Hasilnya merupakan nilai hak yang belum dibayar. Jika menjual hak ini, kamu akan memperoleh keuntungan. 

Contoh pada perusahaan ABCD seperti di atas:

Nilai hak yang belum dibayar = Rp 4.500 – Rp 3.000 = Rp 1.500 per saham.

Right Issue BBRI

Contoh right issue terbesar di Indonesia adalah right issue BBRI atau PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. BBRI right issue telah berjalan tahun lalu, tepatnya di bulan September 2021.

Right issue BBRI berhasil meraup dana sebesar Rp 95,9 triliun dengan menerbitkan 28,6 miliar saham baru. Right issue BBRI tercatat menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Selain itu, BBRI right issue masuk yang terbesar nomor tiga di Asia dan terbesar nomor 7 dunia. Dana hasil dari aksi korporasi itu di antaranya akan dimanfaatkan oleh BRI untuk pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro (Umi) bersama Pegadaian dan PNM.

Baca Juga: Buyback – Pengertian Buyback Emas dan Buyback Saham

Cara Membeli Saham Right Issue

loader
Cara Membeli Saham Right Issue

Cara membeli saham right issue dapat melalui aplikasi trading online sekuritas maupun channel lain yang dimiliki sekuritas.

Cara membeli saham right issue di Mandiri Sekuritas:

  • Kirim email ke aksi.korporasi@mandirisek.co.id. Dengan format menuliskan Instruksi Pelaksanaan XXXX Right Issue pada kolom subjek.
  • Di kolom bodi email, tulis nama nasabah, kode nasabah, kode efek, jumlah pelaksanaan (dalam lembar).
  • Email instruksi pelaksanaan right issue yang diterima sebelum pukul 12.00 WIB akan diproses pada hari yang sama. Sedangkan lewat pukul 12.00 WIB, akan diproses pada hari berikutnya.
  • Pihak Mandiri Sekuritas akan membalas email atau memberi tanggapan dalam waktu 1x24 jam setelah email instruksi diterima.
  • Jika tidak menerima email balasan atau tanggapan lewat jangka waktu tersebut, hubungi Cabang Mandiri Sekuritas atau Care Center 14032.
  • Pastikan kamu memiliki dana yang cukup di rekening investasi untuk membeli saham right issue.

Cara membeli saham right issue di aplikasi Neo Hots milik Mirae Asset Sekuritas:

  • Masuk atau login menggunakan user id dan password.
  • Pilih Portfolio.
  • Klik Application of Right.
  • Isi jumlah lembar yang ingin ditebus.
  • Pastikan dana di rekening investasi tersedia.
  • Klik Apply.

Baca Prospektus Right Issue Perusahaan

Investor mungkin akan tergoda membeli saham diskon dari right issue. Sebaiknya, selain menghitung harga saham pasca right issue, kamu perlu tahu tujuan perusahaan melakukan right issue sebelum menerima atau menolak hak dengan membaca prospektus terlebih dahulu.

Kamu perlu berhati-hati, karena right issue adalah aksi korporasi yang mampu memperbaiki neraca keuangan perusahaan sementara waktu. Namun bukan berarti dapat mengatasi masalah paling mendasar yang melemahkan neraca keuangan sejak awal.

Baca Juga: Ini Nih Biang Kerok Penyebab Fluktuasi Harga Saham