Cara Kerja Deposito: Panduan Lengkap untuk Pemula

Deposito adalah salah satu instrumen keuangan yang populer di kalangan masyarakat yang ingin menyimpan uang dengan aman sambil mendapatkan keuntungan. Berbeda dengan tabungan biasa, deposito menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dengan syarat dan ketentuan tertentu.

Berikut pembahasan secara lengkap cara kerja deposito, jenis-jenis deposito, keunggulan, kekurangan, serta tips memilih deposito yang tepat.

Apa Itu Deposito?

loader

Deposito adalah produk simpanan dari bank di mana nasabah menyetorkan sejumlah uang dalam jangka waktu tertentu dan tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo. Sebagai gantinya, bank akan memberikan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. Deposito sering dipilih oleh masyarakat yang menginginkan investasi rendah risiko dengan keuntungan tetap.

Cara Kerja Deposito

1. Setoran Awal

Untuk membuka rekening deposito, nasabah harus menyetorkan sejumlah uang sesuai ketentuan bank. Jumlah setoran awal bervariasi, biasanya mulai dari Rp1 juta hingga puluhan juta rupiah.

2. Penentuan Jangka Waktu (Tenor)

Nasabah harus memilih jangka waktu penyimpanan dana, mulai dari 1, 3, 6, 12, hingga 24 bulan. Selama jangka waktu tersebut, dana tidak boleh ditarik.

3. Suku Bunga Tetap

Bank akan memberikan suku bunga tetap selama tenor berlangsung. Besaran bunga tergantung pada kebijakan bank dan tenor yang dipilih. Umumnya, semakin lama tenor, semakin tinggi bunga yang ditawarkan.

4. Pencairan Dana

Setelah jatuh tempo, nasabah bisa mencairkan dana pokok beserta bunga. Pencairan dapat dilakukan secara otomatis (automatic roll-over) atau manual. Jika ingin memperpanjang, dana dan bunga akan otomatis dijadikan deposito baru.

5. Pajak Bunga

Bunga deposito dikenakan pajak sesuai ketentuan yang berlaku. Saat ini, pajak bunga deposito sebesar 20%.

Bingung cari tabungan terbaik? Cermati solusinya!

Bandingkan Tabungan Terbaik Sekarang!  

Jenis-Jenis Deposito

1. Deposito Berjangka

Jenis ini adalah yang paling umum. Nasabah memilih tenor tetap dan menerima bunga pada akhir periode.

2. Sertifikat Deposito

Produk ini mirip dengan deposito berjangka tetapi bisa dipindahtangankan. Sertifikat bisa dijual sebelum jatuh tempo.

3. Deposito On Call

Jenis ini memiliki tenor sangat pendek, antara 7 hingga 30 hari, dan biasanya ditawarkan kepada nasabah korporasi dengan dana besar.

4. Deposito Valuta Asing

Deposito ini menggunakan mata uang asing seperti USD, EUR, atau SGD. Cocok untuk nasabah yang bertransaksi internasional.

Kelebihan Deposito

1. Keamanan Tinggi

Salah satu keunggulan utama deposito adalah tingkat keamanan yang tinggi. Dana yang disimpan dalam deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp2 miliar per nasabah per bank. Hal ini memberikan rasa aman bagi nasabah, terutama jika terjadi masalah pada bank tempat dana disimpan.

Dengan adanya jaminan ini, deposito menjadi pilihan yang sangat menarik bagi individu maupun perusahaan yang ingin menyimpan uang dengan risiko minimal.

2. Bunga Lebih Tinggi

Dibandingkan dengan tabungan biasa, deposito menawarkan bunga yang lebih tinggi. Suku bunga deposito biasanya berkisar antara 3% hingga 5% per tahun, tergantung pada tenor dan kebijakan masing-masing bank.

Ini membuat deposito menjadi instrumen keuangan yang menarik untuk mendapatkan imbal hasil lebih baik tanpa harus menghadapi risiko besar seperti investasi di pasar modal.

3. Cocok untuk Rencana Jangka Menengah

Deposito ideal digunakan untuk tujuan keuangan jangka menengah, seperti dana darurat atau kebutuhan di masa depan (misalnya biaya pendidikan atau liburan). Dengan jangka waktu penyimpanan yang fleksibel, mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan atau lebih, nasabah dapat memilih tenor sesuai dengan rencana keuangan mereka.

4. Minim Risiko

Berbeda dengan investasi seperti saham atau reksa dana yang dipengaruhi oleh fluktuasi pasar, deposito memiliki risiko yang sangat rendah. Bunga tetap selama tenor berlangsung memberikan kepastian bagi nasabah mengenai imbal hasil yang akan diterima.

Kekurangan Deposito

1. Dana Tidak Fleksibel

Salah satu kekurangan utama deposito adalah ketidakfleksibelan dana. Uang yang disimpan dalam deposito tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo tanpa dikenakan penalti. Hal ini bisa menjadi kendala jika nasabah membutuhkan dana mendesak sebelum masa penyimpanan berakhir.

2. Pajak Bunga

Bunga deposito dikenakan pajak sebesar 20%, sehingga mengurangi keuntungan bersih yang diterima oleh nasabah. Misalnya, jika bunga tahunan deposito adalah Rp1 juta, maka setelah dipotong pajak, nasabah hanya menerima Rp800 ribu. Potongan pajak ini perlu diperhitungkan saat memilih deposito sebagai instrumen keuangan.

3. Inflasi

Jika suku bunga deposito lebih rendah dari laju inflasi, daya beli uang bisa menurun seiring waktu. Misalnya, jika inflasi tahunan mencapai 6% sedangkan bunga deposito hanya 4%, maka nilai riil uang Kamu sebenarnya berkurang karena kenaikan harga barang dan jasa lebih cepat daripada imbal hasil yang diperoleh dari deposito.

Tips Memilih Deposito yang Tepat

loader

1. Bandingkan Suku Bunga

Setiap bank menawarkan suku bunga berbeda. Bandingkan beberapa bank sebelum memutuskan.

2. Pilih Tenor Sesuai Kebutuhan

Jika dana akan digunakan dalam waktu dekat, pilih tenor pendek agar tidak terkena penalti.

3. Perhatikan Biaya Administrasi

Beberapa bank mengenakan biaya administrasi atau penalti jika pencairan dilakukan sebelum jatuh tempo.

4. Pastikan Bank Terdaftar di LPS

Pastikan bank tempat Kamu membuka deposito telah terdaftar dan dijamin oleh LPS.

5. Pertimbangkan Automatic Roll Over

Fitur ini memungkinkan deposito diperpanjang secara otomatis setelah jatuh tempo.

Simulasi Keuntungan Deposito

Misalnya Kamu menyimpan Rp50 juta dengan suku bunga 5% per tahun selama 12 bulan. Berikut perhitungannya:

  • Bunga kotor: Rp50.000.000 x 5% = Rp2.500.000
  • Pajak bunga (20%): Rp2.500.000 x 20% = Rp500.000
  • Bunga bersih: Rp2.500.000 - Rp500.000 = Rp2.000.000

Total dana setelah jatuh tempo = Rp50.000.000 + Rp2.000.000 = Rp52.000.000

Deposito vs Tabungan Biasa

Fitur

Deposito

Tabungan Biasa

Suku Bunga

Lebih tinggi

Lebih rendah

Akses Dana

Terbatas (hingga jatuh tempo)

Fleksibel

Risiko

Sangat rendah

Sangat rendah

Jangka Waktu

Tetap

Tidak terbatas

Tujuan

Investasi jangka menengah

Keperluan harian

Cara Membuka Deposito

1. Kunjungi Kantor Cabang atau Aplikasi Digital

Saat ini, banyak bank termasuk BNI, Mandiri, dan BCA menawarkan pembukaan deposito melalui aplikasi mobile.

2. Isi Formulir

Isi formulir pembukaan deposito dan tentukan tenor serta jumlah dana.

3. Setor Dana

Lakukan setoran sesuai nominal yang ditentukan.

4. Terima Bukti Simpanan

Bank akan memberikan bilyet deposito sebagai bukti kepemilikan.

Tren Digitalisasi Deposito

Dengan perkembangan teknologi, kini membuka dan mengelola deposito bisa dilakukan secara online. Beberapa keunggulan deposito digital:

  • Proses cepat dan mudah
  • Tidak perlu datang ke cabang
  • Informasi dan simulasi bunga tersedia secara transparan
  • Aman dan diawasi oleh OJK

Deposito: Perencanaan Matang untuk Investasi yang Menguntungkan

Deposito merupakan pilihan investasi yang aman dan cocok untuk berbagai profil nasabah, terutama bagi mereka yang menginginkan kepastian hasil dan minim risiko. Dengan memahami cara kerja deposito, kamu bisa membuat keputusan keuangan yang lebih bijak dan sesuai tujuan finansial kamu.

Selalu perhatikan syarat dan ketentuan dari masing-masing bank serta pilih tenor dan suku bunga yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan lupa untuk memastikan bahwa bank yang dipilih terdaftar di LPS untuk menjamin keamanan dana.