Rahasia Rumah Tangga Bahagia, Ini 10 Cara Mengatur Keuangan Setelah Menikah

Bagi kebanyakan orang, menikah adalah salah satu momen paling ditunggu-tunggu dalam hidupnya. Mengucap janji suci untuk hidup selamanya bersama pasangan memang menjadi momen paling romantis dan membahagiakan. Namun, menjalani fase hidup baru pascamenikah dan berumah tangga perlu persiapan dan pemahaman yang tepat. 

Khususnya tentang keuangan, hidup berumah tangga mengharuskanmu bersama pasangan untuk bisa mengatur keuangan dengan sebaik mungkin agar tak menjurus ke malapetaka di masa depan. Bahkan, mengatur keuangan setelah menikah harus dilakukan sedetail mungkin agar rencana budgeting tak terbengkalai dan membuat beban finansial terlalu besar.

Nah, jika kamu ingin tahu cara mengatur keuangan setelah menikah yang menjadi rahasia rumah tangga bahagia, ikuti 10 tipsnya berikut ini. 

Bingung cari tabungan terbaik? Cermati solusinya!

Bandingkan Tabungan Terbaik Sekarang!  

1. Ketahui Dulu Jumlah Penghasilan Bersih

Sebelum mengatur keuangan, kamu harus tahu dulu berapa besar jumlah penghasilan bersih setiap bulannya. Penghasilan bersih didapatkan dengan menghitung total pendapatan setelah dipotong pajak maupun biaya lain yang tidak bisa dihindari. 

Dengan mengetahui pendapatan bersih, kamu jadi tahu berapa besar dana yang bisa digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan rumah tangga. Misalnya, setelah menggabungkan pemasukan dari suami dan istri, diketahui pendapatan bersih keluargamu adalah Rp10 juta. Jadi, pastikan segala kebutuhan bisa terpenuhi dengan nominal pendapatan tersebut. 

2. Cari Tahu Nominal Pengeluaran Rutin

Setelah mengetahui penghasilan bersih, kamu juga wajib mengetahui perkiraan nominal pengeluaran yang rutin dibayar setiap bulan. Hal ini sangat penting agar memahami tanggungan finansial yang pasti dibayarkan dan perlu disiapkan dari penghasilan bulanan.

Pengeluaran rutin ini bisa mencakup kebutuhan primer, seperti cicilan kredit kendaraan, sewa kos, tagihan listrik dan air, sampai biaya makan setiap hari selama sebulan. Untuk bisa lebih mudah menghitungnya, catat segala pengeluaran rutin dan sisihkan uang berdasarkan pos-pos pengeluarannya. Dengan begitu, pengeluaran wajib sudah secure dan keuangan bisa lebih terukur.

3. Sepakati Rekening Tabungan

Karena telah hidup bersama pasangan, cara mengatur keuangan setelah menikah mengharuskanmu untuk memilih ingin memakai rekening tabungan bersama atau terpisah. Hal ini penting untuk disepakati agar tak memicu salah paham antara kamu dan pasangan. 

Opsi terbaik, kamu bisa membuka 1 akun tabungan bersama, serta 2 akun terpisah yang masing-masing untukmu dan pasangan. Fungsinya, rekening bersama bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan finansial keluarga, seperti membayar tagihan bulanan dan biaya rumah lain. Sementara itu, tabungan terpisah dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi masing-masing, seperti hobi, hiburan, dan sebagainya. 

4. Segera Siapkan Dana Darurat

Dengan tanggung jawab dan kebutuhan yang semakin besar, setiap pasangan yang telah menikah harus sesegera mungkin menyiapkan dana darurat. Apa fungsi darurat? Sesuai namanya, dana darurat adalah tabungan yang berguna untuk menyiasati risiko kejadian tak terduga yang membutuhkan biaya besar untuk mengatasinya. 

Sebagai contoh, dana darurat bisa digunakan untuk membayar biaya rumah sakit, renovasi rumah, ataupun memenuhi kebutuhan hidup saat terkena PHK atau semacamnya. Nominal dana darurat yang harus dikumpulkan pun perlu disesuaikan dengan pengeluaran rutin, biasanya 6 sampai 12 kali pengeluaran bulanan. Jadi, jika rumah tanggamu memiliki pengeluaran rutin sebesar Rp5 juta, artinya nominal dana darurat yang harus terkumpul adalah Rp30 juta sampai Rp60 juta.

5. Cari Alternatif Investasi atau Dapatkan Passive Income

Mengatur keuangan hanya dengan memanfaatkan pendapatan rutin dan menjaga pengeluaran tidak cukup untuk memastikan kehidupan berumah tangga terjamin. Kamu perlu mencari cara untuk bisa mengembangkan keuangan dengan lebih optimal, seperti dengan berinvestasi dan mencari passive income. 

Investasi perlu direncanakan dengan sebaik mungkin dengan berpatokan pada kebutuhan dan tujuan keuangan. Sebagai contoh, jika mempunyai tujuan jangka panjang, maka canangkan strategi investasi yang cocok untuk jangka waktu tersebut, seperti berinvestasi saham dan reksa dana saham.

Selain itu, tentukan pula budget untuk investasi agar bisa selalu konsisten menanam modal. Idealnya, budget investasi adalah 10 sampai 20 persen dari penghasilan per bulan, atau menyesuaikan kondisi keuanganmu. Yang penting, pastikan dulu segala kebutuhan pokok dan dana darurat terpenuhi sebelum beralih untuk menanam modal dan mencari passive income. 

6. Siapkan Surat Perjanjian dan Kontrak Hukum Lain

Walaupun tak secara langsung berkaitan dengan pengelolaan finansial, namun menyiapkan surat perjanjian yang disepakati bersama setelah menikah adalah ide yang bisa dipertimbangkan. Menyiapkan surat perjanjian serta kontrak hukum selama pernikahan penting dilakukan untuk menjamin kesejahteraan rumah tangga. 

Misalnya, komunikasikan kebutuhan serta tujuanmu bersama pasangan, apakah itu untuk mengejar pendidikan, memenuhi kebutuhan rumah tangga, kepemilikan aset, atau sebagainya. Lalu, dalam kontrak tersebut, tuliskan kesepakatan untuk memenuhi kebutuhan serta meraih tujuan tersebut. Jadi, kelak jika terjadi selisih paham, kontrak hukum ini bisa dijadikan rujukan yang tak merugikan salah satu pihak. 

7. Evaluasi Rencana Keuangan

Tak kalah pentingnya, menjaga keuangan keluarga mengharuskanmu untuk secara berkala mengevaluasi kondisi serta rencana finansial. Sebab, tergantung kondisi keuangan yang terus berubah seiring waktu, rencana dan tujuan finansial mungkin perlu direvisi di waktu mendatang agar bisa tercapai dengan lebih optimal. 

Evaluasi segala rencana keuangan, pendapatan rutin, pengeluaran, serta kebutuhan yang harus dipenuhi bersama. Jika memang ada perubahan atau hal yang perlu disesuaikan, jangan ragu untuk berdiskusi agar menemui titik terang. Hal ini juga bisa menjadi cara memupuk komitmen dalam menjaga kondisi keuangan keluarga agar kesejahteraan rumah tangga tercapai. 

8. Sisihkan Budget untuk Proteksi Asuransi

Selain dana darurat, cara melindungi keuangan pasca menikah adalah dengan mengajukan asuransi. Tentunya, karena sudah berkeluarga, usahakan untuk memilih produk asuransi dengan manfaat proteksi yang mencakup seluruh anggota keluarga, baik itu pasangan dan anak. 

Umumnya, asuransi kesehatan dan asuransi jiwa adalah produk proteksi yang wajib diajukan untuk semua anggota keluarga. Alasannya karena asuransi tersebut mampu menanggung biaya rumah sakit dan menjamin kesejahteraan hidup keluarga saat tulang punggung rumah tangga meninggal atau tak bisa lagi bekerja. 

9. Selalu Terbuka terkait Utang

Sering kali menjadi sumber petaka dalam rumah tangga, pastikan untuk selalu terbuka membicarakan perihal utang bersama pasangan. Sama pentingnya dengan pembahasan terkait pendapatan dan pengeluaran, tanggungan utang adalah hal yang wajib diketahui oleh pasangan. 

Pasalnya, setelah menikah, beban utang tersebut akan menjadi tanggungan bersama dan perlu dicarikan solusinya dengan bijak. Jika tertutup perihal ini, kemungkinan besar tanggungan tersebut akan menjadi masalah serius bagi keharmonisan rumah tangga ke depannya. 

10. Diskusikan Masalah dan Selesaikan Segera

Cara mengatur keuangan setelah menikah yang terakhir adalah selalu mendiskusikan segala masalah serta selesaikan secepat mungkin. Tak dapat dipungkiri jika cobaan berumah tangga bisa datang kapan saja dan perlu dihadapi bersama. 

Jika sedang mengalami masalah keuangan atau money blocks, coba ceritakan kepada pasangan dan mendiskusikannya dengan kepala dingin. Barulah dengan begitu kamu dan pasangan bisa mencari solusi yang terbaik dan realistis untuk mengatasi permasalahan tersebut. 

Ketahui Cara Mengatur Keuangan Setelah Menikah agar Rumah Tangga Bahagia

Itulah 10 cara mengatur keuangan setelah menikah yang penting untuk kamu ketahui bersama pasangan. Meski banyak memberikan kebahagiaan, kehidupan pasca menikah memiliki tantangannya tersendiri yang harus dilalui bersama, khususnya terkait keuangan. Untuk itu, agar kondisi rumah tangga tetap bahagia, pastikan untuk menjauhi masalah finansial dengan mengetahui cara mengaturnya secara bijak dengan tips-tips di atas!