Dividend Yield - Pengertian, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Dividend yield adalah salah satu istilah penting bagi investor atau pemegang saham, selain dividend dan dividend payout ratio. Dividend yield adalah tingkat keuntungan yang diberikan perusahaan.

Untuk memahami apa itu dividend yield, simak penjelasannya berikut ini yang dirangkum Cermati.com dari Investopedia.

Baca Juga: Dividen Saham: Arti, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Pengertian Dividend Yield

loader
Dividend Yield

Dividend yield adalah tingkat pengembalian dalam bentuk dividen tunai kepada pemegang saham. Biasanya dividend yield dinyatakan dalam persentase.

Dividend yield menunjukkan berapa banyak perusahaan telah membayar dividen selama setahun terhadap harga sahamnya. Ini membuat pemegang saham lebih mudah melihat berapa banyak pengembalian per rupiah yang diinvestasikan dan diterima melalui dividen.

Biasanya perusahaan baru yang sedang bertumbuh, membayar dividend yield lebih rendah dibanding perusahaan yang sudah matang di sektor yang sama. Perusahaan lama yang sudah mature dan tidak lagi tumbuh cepat, umumnya membayar dividend yield lebih tinggi.

Perusahaan di industri utilitas (yang dikonsumsi masyarakat) dan kebutuhan pokok konsumen, adalah contoh perusahaan yang memberikan dividend yield besar. Contoh dividend yield rendah adalah perusahaan atau saham teknologi.

Namun demikian, dividend yield saham yang tinggi tidak selalu menunjukkan peluang investasi menarik di perusahaan tersebut. Sebab, dividend yield bisa naik ketika harga saham turun, Dan sebaliknya, saat harga saham naik, dividend yield turun.

Perubahan Regulasi Terkait Dividen dan 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan beberapa peraturan yang mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan publik di Indonesia. Salah satunya adalah Peraturan OJK No. 27/POJK.04/2020 tentang Saham Bonus, yang mempengaruhi bagaimana perusahaan dapat membagikan dividen dalam bentuk saham kepada pemegang saham. 

Pertimbangan Pajak atas Dividen

Dividen yang diterima oleh pemegang saham merupakan objek pajak penghasilan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 pasal 4 ayat (1) tentang Pajak Penghasilan, dividen dianggap sebagai tambahan kemampuan ekonomis yang diterima oleh wajib pajak dan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Rumus Dividend Yield 

Rumus dividend yield adalah dividen per saham dibagi harga per saham. Dividend yield dapat dihitung dari laporan keuangan tahunan terakhir.  

Atau menghitung dengan menambahkan dividen empat kuartal terakhir. Banyak investor yang juga mengambil angka dividen kuartalan terakhir, lalu dikalikan empat (karena dividen dibayarkan setiap tiga bulan).

Jika menghitung dari laporan keuangan tahunan yang sudah lama, semakin tidak relevan data tersebut bagi investor.

Dividend Yield = Dividen per Saham : Harga per Saham

Contoh Dividend Yield dan Cara Hitung Dividend Yield

loader
Contoh dividend yield dan cara hitung dividend yield 

Perusahaan VWXY membayar Rp 300 dalam bentuk dividen per saham. Sedangkan harga saham Rp 5.000 per lembar.

Dividend yield   = Rp 300 : Rp 5.000 = 0,06

                             = 0,06 x 100 = 6%.

Contoh dividend yield dan cara hitung dividend yield lainnya

Dalam laporan keuangan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) terakhir kuartal III menyebut, perseroan membagikan dividen kas sebesar Rp 215 per saham pada tahun 2021. Sementara harga saham ICBP Rp 7.500 per lembar pada perdagangan Rabu, (23/3/2022).

Dividend yield ICBP        = Rp 215 : Rp 7.500 = Rp 0,0286

                                           = 0,0286 x 100 = 2,86%.

Baca Juga: Dividend Payout Ratio - Pengertian dan Cara Menghitungnya

Kelebihan Dividend Yield

Kelebihan dividend yield bagi perusahaan adalah investor atau pemegang saham akan menginvestasikan kembali dividen yang mereka terima dari perusahaan untuk membeli saham perusahaan tersebut.

Dengan harapan, mereka akan mendapatkan lebih banyak dividen di masa depan bila perusahaan terus bertumbuh dan berkembang.

Contohnya investor membeli saham A senilai Rp 10 juta dengan dividend yield 4% pada harga saham Rp 1.000. Investor memiliki 10 ribu saham yang semuanya membayar dividen Rp 200 per saham.

= 10.000 saham x Rp 200 = Rp 2.000.000

Investor menggunakan dividen Rp 2 juta ini untuk membeli 2.000 saham A lagi. Harga disesuaikan menjadi Rp 900. Investasi ulang akan membeli 2.222 saham.

Tahun depan, investor akan memiliki 12.222 saham (10.000 + 2.222 saham) senilai Rp 12.222.000 (12.222 x Rp 1.000). Jika nantinya perusahaan membayar dividen lagi sebesar Rp 210 per saham misalnya, berarti kamu akan menerima dividen yang lebih besar daripada tahun sebelumnya.

= 12.222 saham x Rp 210 = Rp 2.566.620.

Kekurangan Dividend Yield

Dividend yield yang tinggi memang menarik, tetapi bisa saja itu mengorbankan potensi pertumbuhan perusahaan. Setiap rupiah yang dibayar perusahaan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham sama saja dengan satu rupiah yang tidak diinvestasikan kembali perusahaan untuk tumbuh dan menghasilkan lebih banyak keuntungan modal.

Sebetulnya tanpa bagi-bagi dividen, investor atau pemegang saham punya potensi mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi jika harga saham perusahaan meningkat. Dengan kata lain, perusahaan menahan laba, tidak bagi dividen, tetapi dialihkan untuk pertumbuhan perusahaan.

Oleh karena itu, sebaiknya investor tidak melihat saham berdasarkan dividend yield saja. Data dividen bisa sudah lama atau informasi yang salah. Sebab, banyak perusahaan memeiliki dividend yield tinggi karena harga sahamnya ambruk.

Baca Juga: Nirdividen atau Ex Dividend, Apa Itu?

Dividend Yield yang Bagus Berapa Idealnya?

loader
dividend yield yang bagus

Suatu perusahaan dikatakan memiliki dividend yield tinggi jika di atas 5%. Biasanya investor senang kalau ada yang menawarkan dividend yield tinggi.

Tetapi, dividend yield bukan jaminan perusahaan tersebut bagus karena dipengaruhi naik turunnya harga saham. Investor harus tetap fokus menganalisis rekam jejak perusahaan dalam mempertahankan atau meningkatkan dividen mereka.

Selain itu, analisis kekuatan fundamentalnya, seperti neraca keuangan yang menjadi dasar pembayaran dividen yang baik di masa depan. Investor juga dapat merujuk indikator lain, seperti dividend payout ratio.

Dividend payout ratio adalah rasio pembayaran dividen yang menunjukkan berapa banyak laba bersih perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen.

Banyak yang percaya, dividend payout ratio adalah indikator yang lebih baik dari kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen secara konsisten di masa depan. Dividend payout ratio sangat terkait dengan arus kas perusahaan.

Daftar Saham dengan Dividend Yield Tertinggi

Ingin investasi saham dan dapat dividen jumbo? Intip daftar saham dengan dividend yield tertinggi yang ada di Indeks Saham IDX High Dividend 20.

IDX High Dividend 20 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.

Daftar saham dengan dividend yield tertinggi penghuni IDX High Dividend 20:

No

Kode Emiten

Nama Emiten

1

ADMF

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk

2

ADRO

PT Adaro Energy Tbk

3

ANTM

PT Aneka Tambang Tbk

4

ASII

PT Astra International Tbk

5

BBCA

PT Bank Central Asia Tbk

6

BBNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

7

BBRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

8

BMRI

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

9

CPIN

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk

10

HEXA

PT Hexindo Adiperkasa Tbk

11

HMSP

PT H.M Sampoerna Tbk

12

INDF

PT Indofood Sukses Makmur Tbk

13

ITMG

PT Indo Tambangraya Megah Tbk

14

KLBF

PT Kalbe Farma Tbk

15

MPMX

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk

16

PTBA

PT Bukit Asam Tbk

17

TLKM

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

18

TOWR

PT Sarana Menara Nusantara Tbk

19

UNTR

PT United Tractors Tbk

20

UNVR

PT Unilever Indonesia Tbk

*Data BEI periode efektif konstituen: 4 Februari 2022-2 Februari 2023

Pilih Saham yang Bagus agar Cuan

Seperti yang sudah disampaikan di atas, melihat saham yang bagus bukan hanya dari dividend yield, tetapi juga analisis fundamental, seperti laporan keuangannya.

Tidak semua perusahaan tercatat di BEI membagikan dividen. Cari saham yang memiliki dividend yield yang sama atau naik dibanding dividend yield tahun sebelumnya.

Hal ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kenaikan laba bersih atau kenaikan persentasi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dari laba bersih yang diperoleh.

Baca Juga: Kapan Sebaiknya Trader Harus Hold dan Cut Loss Saham?