Akurat Ambil Keputusan Investasi Saham, Yuk Cari Tahu Trading Time Frame yang Pas Untukmu!

Agar bisa mendapatkan keuntungan sesuai keinginan, investor atau trader perlu menentukan strategi yang tepat untuk diaplikasikan. Pertimbangan memilih strategi trading terbaik pun dilakukan dengan memperhatikan beragam hal. Salah satunya adalah time frame alias periode waktu. 

Secara umum, time frame adalah istilah yang merujuk pada durasi atau periode waktu berlangsungnya sebuah tren pada pasar saham. Investor dan trader saham wajib memahami istilah time frame ini agar bisa memanfaatkannya dan memaksimalkan imbal hasil yang diperolehnya. 

Lantas, apa yang dimaksud dengan time frame di dunia investasi dan trading saham? Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak pembahasan tentang apa itu time frame dan jenis-jenisnya berikut ini. 

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Pengertian Time Frame

Time frame atau periode waktu sebenarnya adalah istilah yang umum diketahui oleh investor atau trader saham. Time frame memiliki arti sebagai durasi atau periode waktu berlangsungnya sebuah tren pada pasar saham. Faktor ini diidentifikasi oleh investor dan dimanfaatkan agar bisa mendapatkan keuntungan yang optimal dalam aktivitas investasi atau trading

Durasi dari time frame sendiri sangat beragam tergantung kebutuhan dan keinginan investor, bisa beberapa menit, beberapa jam, harian, mingguan, hingga lebih lama lagi. Tapi, umumnya semakin panjang durasi time frame, sinyal yang ditunjukkan menjadi lebih akurat dan bisa dipercaya. 

Mengacu dari periode waktu yang digunakan investor secara umum, time frame dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis, misalnya long term, short term, dan medium term. Tentunya, setiap jenis time frame tersebut bisa memberi informasi berbeda terkait tren di pasar saham. 

Sesuai jenis time frame yang dipilih, kamu pun bisa mengetahui dan menganalisis pola tren serta pergerakan saham yang diinginkan di periode waktu tersebut. Sebagai contoh, di time frame singkat, kamu fokus mengamati fluktuasi saham per menitnya. Melalui pengamatan tersebut, kamu bisa menentukan keputusan terhadap aktivitas investasi atau trading agar berhasil merealisasikan keuntungan. 

Jenis-Jenis Time Frame

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, secara umum time frame bisa dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu long term, medium term, dan short term. Berikut penjelasannya. 

1. Long Term

Time frame long term adalah durasi atau periode waktu trading yang berkisar dari sebulan sampai beberapa tahun. Umumnya, durasi time frame tersebut digunakan trader yang mengharapkan keuntungan jangka panjang. Contohnya, posisi trader umumnya memakai time frame 1 bulan sampai 3 bulan pada aktivitas tradingnya. 

2. Medium Term

Lebih singkat dari long term, jenis time frame yang selanjutnya adalah medium term. Durasi waktu ini biasanya dilakukan dalam periode 1 jam sampai 1 minggu. Dengan kisaran waktu tersebut, trader dapat memperoleh keuntungan dari tren nilai serta sinyal yang ditunjukkan dari fluktuasi harga saham. 

3. Short Term

Terakhir, short term adalah jenis durasi waktu tersingkat yang biasanya dilakukan oleh trader. Umumnya, durasi dari time frame ini hanya berkisar antara 1 menit sampai 30 menit, dan populer digunakan oleh high frequency trader. Dengan periode waktu yang singkat tersebut, trader biasanya melakukan sebanyak mungkin order secara otomatis dengan interval 1 menit. 

Jenis Trader sesuai Time Frame 

Tergantung dari tipenya, jenis trader juga bisa dibedakan berdasarkan time frame yang digunakannya, antara lain:

1. Scalper

Scalper adalah sebutan untuk orang-orang yang melakukan strategi scalping. Jenis trader ini memiliki time frame trading sangat singkat, biasanya hanya beberapa menit saja. Bahkan, scalper menahan posisinya hanya beberapa detik, lalu segera melakukan transaksi ketika terlihat ada keuntungan. Tentunya, dibutuhkan fokus dan jumlah order yang banyak bagi scalper agar bisa meraih imbal hasil menjanjikan dari aktivitas tradingnya. 

2. Day Trader

Selanjutnya ada day trader, yaitu jenis trader yang menerapkan trading time frame di hari yang sama. Jenis trader ini memilih time frame berdurasi 5 menit, 30 menit, 1 jam, atau 6 jam, ataupun sampai hari bursa berakhir. Hal ini dilakukan karena jenis trader ini menghindari risiko dari overnight.

3. Swing Trader

Jenis trader berikutnya adalah swing trader yang menjalankan transaksi saham dengan periode waktu harian sampai mingguan. Dengan time frame ini, swing trader memiliki waktu untuk menganalisis tren serta pola grafik harga yang terbentuk. Jadi, mereka pun bisa mengambil keputusan yang tepat dan berhasil mendatangkan keuntungan.  

4. Position Trader

Jenis trader yang terakhir adalah position trader, yaitu trader yang umumnya mempertahankan posisi untuk kurun waktu cukup lama. Time frame trader ini bisa mencapai beberapa minggu atau bahkan beberapa tahun. Hal tersebut dilakukan agar bisa menganalisis pergerakan harga saham dalam jangka panjang, dan mereka berfokus terhadap sinyal teknikal serta faktor makro saham. 

Maksimalkan Hasil Trading Saham dengan Tepat Memilih Time Frame

Menjadi salah satu aspek penting dalam trading, time frame adalah hal yang tak boleh luput diperhatikan oleh trader dan investor saham. Pasalnya, keputusan trading dan investasi bisa dilakukan dengan akurat menyesuaikan time frame yang dipilih. Jadi, pastikan untuk memahami apa itu time frame dan pilih durasi yang tepat sesuai kebutuhanmu agar bisa memaksimalkan hasil trading saham.