Manajemen Bisnis: Pengertian, Fungsi, hingga Perencanaannya

Berbisnis bukanlah aktivitas yang boleh dilakukan dengan sembarangan dan tanpa perencanaan sama sekali. Jika asal dijalankan, selain memperkecil potensi keberhasilan, risiko kehilangan modal bisnis yang telah dikucurkan juga bisa saja terjadi. Oleh karena itu, pebisnis perlu mempersiapkan tekad dan rencana agar bisa mengembangkan bisnisnya hingga sukses. 

Salah satu hal yang penting untuk dipelajari oleh setiap pebisnis adalah mengenai manajemen bisnis. Melalui manajemen yang tepat, bisnis sudah pasti dapat berjalan dengan lebih lancar, mampu mencapai target yang telah ditentukan, dan meningkatkan kemungkinannya untuk meraih kesuksesan. 

Namun, apa itu manajemen bisnis dan apa saja fungsi, komponen penyusun, dan perencanaan yang harus diterapkan untuk menjalankannya? Nah, semua pertanyaan tersebut bisa kamu temukan jawabannya di penjelasan berikut ini. 

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

Apa Itu Manajemen Bisnis?

loader

Apa Itu Manajemen Bisnis?

Manajemen bisnis adalah aktivitas perencanaan, pengerjaan, dan pengawasan terhadap sebuah usaha atau bisnis. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen bisnis bisa diartikan juga sebagai segala upaya yang dijalankan sesuai rencana untuk meraih target penjualan atau keuntungan. 

Dari pengertian tersebut, manajemen bisnis dapat dipahami sebagai salah satu hal yang paling penting dalam perkembangan bisnis. Tanpanya, peluang bisnis untuk sukses tentu akan menjadi jauh lebih kecil, bahkan tidak jelas arah perkembangannya di masa mendatang. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika bisnis dengan peluang kesuksesan yang besar bisa dilihat dari bagaimana manajemen bisnis di dalamnya.

Diibaratkan sebagai setir pada kendaraan, manajemen bisnis ini menjadi kemudi pada bisnis menuju kesuksesan. Jadi, perencanaannya perlu dilakukan dengan terencana, detail, ketat, dan mampu menggiring bisnis pada perkembangan yang jelas.

Melalui kondisi tersebut, peta bisnis bisa disusun ulang dengan lebih baik lagi, atau keputusan untuk menghentikan bisnis dengan segera. Pasalnya, tanpa perencanaan dan manajemen yang tepat, bisnis berada di ambang kebangkrutan sehingga perlu segera dihentikan ketimbang merasakan potensi kerugian yang jauh lebih besar lagi. 

Fungsi Penerapan Manajemen Bisnis

Sebagai salah satu aspek penting dalam menjalankan bisnis, manajemen bisnis tentu mempunyai banyak fungsi dan manfaat yang penting untuk didapatkan. Berikut adalah 5 fungsi manajemen bisnis dalam membangun sebuah usaha atau perusahaan. 

  1. Perencanaan atau Planning

    Fungsi pertama dari manajemen bisnis adalah perencanaan atau planning. Sebagai contoh, berbisnis tentu membutuhkan perencanaan, baik itu, rencana pemasaran, promosi, pembukuan, penjualan produk, dan lain sebagainya. Setiap perencanaan tersebut perlu dicatat dampaknya agar bisa menjadi patokan dan acuan dalam mengambil langkah berbisnis ke depannya. 

    Selain itu, salah satu kesalahan dalam berbisnis adalah tidak membuat rencana terkait proses pembukuan saat baru memulai sebuah usaha. Padahal, proses tersebut penting untuk dilakukan agar mampu mengetahui data finansial bisnis secara faktual. Hal ini juga bisa menjadi informasi untuk membuat rencana bisnis selanjutnya secara keseluruhan berdasarkan data finansial.

    Melalui manajemen bisnis ini, pebisnis dapat menjalankan usahanya sesuai rencana yang telah dibuat. Dengan begitu, bisa terlihat apakah target dari rencana tersebut akan tercapai atau tidak. Khususnya terkait pembukuan keuangan, pastikan untuk melakukan perencanaan ini agar menjamin bisnis dapat berjalan dan berkembang dengan meyakinkan. 

  2. Pengelompokan atau Organizing

    Fungsi pengelompokan pada manajemen bisnis berkaitan dengan aspek tenaga kerja. Artinya, jika rencana telah dibuat, kelompok kerja perlu segera ditentukan. Tentunya, pastikan setiap individu pada kelompok kerja tersebut telah memiliki porsi tanggung jawab dan kemampuan pada bidangnya masing-masing yang setara, sebagai contoh, tim pemasaran, tim gudang, tim administrasi, dan sebagainya.

    Adanya keteraturan dalam kelompok kerja seperti ini bisa menciptakan proses kerja yang tidak rancu dan jelas antara satu dengan yang lainnya. Tidak hanya itu, proses evaluasi juga bisa lebih mudah dilakukan dengan cara meminta laporan setiap ketua timnya. Proses evaluasi tersebut juga bisa menjadi momentum sempurna untuk mengukur kinerja setiap tim, termasuk menyesuaikan spesifikasinya jika ada tim yang memiliki kinerja kurang maksimal. 

    Saat fungsi manajemen ini membuahkan hasil, peluang tujuan bisnis tercapai juga akan menjadi lebih tinggi. Sebaliknya, jika pengelompokan tim tidak berjalan optimal, pihak pimpinan bisnis perlu mengambil inisiatif dengan segera untuk mengubahnya agar bisnis tidak semakin berpotensi kolaps. 

  3. Pengelolaan Sumber Daya atau Staffing 

    Terkait staffing, fungsi ini berkaitan dengan sumber daya di sebuah perusahaan, seperti, mesin produksi, bahan baku, dan sarana pendukung lainnya. Manajemen pada aspek ini juga perlu dilakukan secara teratur dan jelas agar bisnis mampu berkembang dengan baik, khususnya dalam hal pengelolaan sumber daya secara tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. 

    Tanpa adanya manajemen, pengelolaan sumber daya dengan optimal tentu tidak akan bisa dilakukan. Alhasil, risiko pengeluaran membengkak akibat penggunaan sumber daya di luar kebutuhan atau tidak sesuai prioritas akan menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, melalui manajemen bisnis, efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan menjadi lebih tinggi, terutama pada aspek produksi dan finansial. 

  4. Tindakan Kepemimpinan atau Directing

    Fungsi yang keempat adalah directing, yaitu tindakan kepemimpinan yang terus dilakukan untuk memberi semangat kepada tim agar mampu bekerja sesuai target yang telah dibuat di awal. Hal ini penting untuk dilakukan karena tidak dapat dipungkiri jika gairah kerja karyawan bisa saja menurun seiring berjalannya waktu. Karenanya, peran pimpinan untuk ikut terjun dan melihat langsung perkembangan kerja tim perlu dilakukan, termasuk memberi masukan, pemahaman, dan arahan saat ada sistem kerja yang dirasa tidak sesuai rencana.

    Fungsi ini juga krusial dilakukan karena berkaitan langsung dengan kepatuhan kinerja dengan rencana bisnis. Yang terpenting, berikan masukan dengan tegas dan tepat sasaran, tapi jangan sampai menyinggung anggota tim.

  5. Pengawasan atau Controlling

    Fungsi yang terakhir adalah terkait pengawasan yang mengacu pada observasi atau pengecekan sistem kerja apakah sudah dilakukan sesuai rencana atau tidak. Melalui aktivitas pengawasan ini, poin penting terhadap jalannya bisnis bisa diketahui dan dapat menjadi bahan evaluasi selanjutnya, termasuk mengenai kendala atau masalah yang terjadi.

    Tidak hanya dilakukan pihak pimpinan, ketua dari setiap kelompok juga perlu melakukan pengawasan. Sebab, ketua tim lah yang mengetahui dengan pasti kondisi di setiap kelompoknya, dan pihak pimpinan hanya perlu meminta laporan yang bisa dipertanggungjawabkan ketua dari setiap kelompok. Dari laporan tersebut, pihak pimpinan dapat mengambil kebijakan dan strategi bisnis di periode yang akan datang.

Komponen pada Manajemen Bisnis

Komponen Manajemen Bisnis

Penjelasan

Manajemen Keuangan

Bertugas untuk mengatur anggaran perusahaan. Komponen ini diharapkan mampu mengelola keuangan perusahaan agar bisa digunakan dengan efisien dan efektif. 

Manajemen Marketing

Bertugas untuk merencanakan dan mengawasi tindakan terkait pemasaran produk. Tujuan dari komponen ini untuk menjamin aktivitas promosi memberikan hasil yang optimal dan disukai oleh konsumen. 

Manajemen Produksi

Bertugas untuk mengatur terjadinya proses produksi atau pembuatan produk sebuah bisnis. Tanggung jawabnya meliputi menjamin mesin produksi berfungsi, mengawasi kinerja operator produksi, serta penggunaan bahan baku. 

Manajemen Distribusi

Sesuai namanya, komponen ini mencakup kegiatan manajemen yang memastikan proses distribusi produk dilakukan dengan tepat. Maksudnya, produk yang dihasilkan bisnis dapat sampai ke pihak distributor dengan aman dan tak mengurangi kualitasnya. 

Manajemen SDM

Bertugas untuk mengatur aktivitas para pekerja. Hal tersebut termasuk memastikan kedisiplinan dan juga pengaturan di bidang kerjanya.

Perencanaan pada Manajemen Bisnis

loader

Perencanaan pada Manajemen Bisnis

  • Menentukan target dan tujuan bisnis.
  • Membuat strategi untuk meraih target atau tujuan bisnis.
  • Menentukan kebutuhan akan sumber daya.
  • Menetapkan standar kinerja untuk meraih target atau tujuan bisnis.

Risiko pada Manajemen Bisnis dan Cara Mengatasinya

Risiko dalam manajemen bisnis mencakup berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi kelangsungan dan kesuksesan sebuah usaha. Berikut adalah beberapa jenis risiko yang umum dihadapi dalam manajemen bisnis dan penjelasan mengenai masing-masing risikonya:

Jenis Risiko Deskripsi Cara Mengatasinya
Risiko Pasar Risiko terkait dengan fluktuasi pasar yang dapat mempengaruhi permintaan dan harga produk atau layanan. Contoh termasuk perubahan tren konsumen, kompetisi yang meningkat, dan volatilitas harga bahan baku. Melakukan riset pasar secara berkala, diversifikasi produk atau layanan, dan mengembangkan strategi pemasaran yang adaptif.
Risiko Keuangan Risiko terkait dengan pengelolaan keuangan, termasuk masalah arus kas, utang, dan likuiditas. Risiko ini dapat mencakup ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban finansial atau perubahan suku bunga yang tidak menguntungkan. Mengelola anggaran dengan hati-hati, memantau arus kas, dan menjaga hubungan baik dengan kreditur dan investor.
Risiko Operasional Risiko yang berkaitan dengan proses operasional sehari-hari bisnis, seperti gangguan dalam produksi, masalah rantai pasokan, atau kerusakan peralatan. Mengimplementasikan sistem manajemen mutu, melakukan pemeliharaan rutin, dan memiliki rencana darurat untuk gangguan operasional.
Risiko Hukum dan Kepatuhan Risiko terkait dengan pelanggaran hukum atau peraturan yang dapat mengakibatkan denda, sanksi, atau tuntutan hukum. Ini termasuk kepatuhan terhadap regulasi lingkungan, pajak, dan hak kekayaan intelektual. Menyewa konsultan hukum atau ahli kepatuhan, memastikan semua dokumen dan perizinan lengkap dan sesuai.
Risiko Teknologi Risiko terkait dengan kegagalan sistem teknologi, serangan siber, atau ketergantungan pada teknologi yang usang. Ini juga mencakup risiko terkait dengan kehilangan data atau masalah privasi. Investasi dalam keamanan siber, melakukan backup data secara teratur, dan memperbarui sistem teknologi secara berkala.
Risiko Strategis Risiko yang timbul dari keputusan strategis yang buruk atau perubahan dalam visi dan misi perusahaan. Ini termasuk kesalahan dalam perencanaan jangka panjang atau adaptasi terhadap perubahan pasar. Melakukan analisis SWOT secara berkala, melibatkan manajemen senior dalam perencanaan strategis, dan melakukan penilaian risiko secara rutin.
Risiko Reputasi Risiko terkait dengan dampak negatif terhadap reputasi perusahaan, baik akibat dari layanan pelanggan yang buruk, produk cacat, atau isu media sosial. Mengelola hubungan publik dengan baik, menyediakan layanan pelanggan yang baik, dan menangani krisis dengan cepat dan efektif.
Risiko SDM (Sumber Daya Manusia) Risiko terkait dengan manajemen tenaga kerja, termasuk perekrutan, pelatihan, dan retensi karyawan. Juga mencakup risiko terkait dengan konflik internal atau penurunan produktivitas. Menerapkan kebijakan sumber daya manusia yang baik, menawarkan pelatihan dan pengembangan, dan memastikan lingkungan kerja yang positif.
Risiko Lingkungan Risiko yang timbul dari dampak lingkungan operasional perusahaan, termasuk risiko terkait dengan perubahan iklim, bencana alam, atau ketidakpatuhan terhadap regulasi lingkungan. Mengimplementasikan praktik ramah lingkungan, memiliki rencana penanggulangan bencana, dan mengikuti regulasi lingkungan yang berlaku.
Risiko Persaingan Risiko terkait dengan tekanan kompetitif dari pesaing yang dapat mempengaruhi pangsa pasar dan profitabilitas. Ini termasuk inovasi pesaing atau strategi harga yang agresif. Mengawasi aktivitas pesaing, berinovasi secara terus-menerus, dan menjaga keunggulan kompetitif melalui diferensiasi produk atau layanan.

Terapkan Manajemen Bisnis untuk Menjamin Bisnis Bisa Terbangun

Manajemen bisnis adalah salah satu aspek penting dalam bisnis agar mampu mencapai tujuan atau target yang telah ditentukan. Melalui aktivitas tersebut, kinerja dari seluruh tim dan divisi pada bisnis bisa bekerja sesuai dengan rencana untuk mencapai target. Dengan begitu, barulah bisnis mampu berkembang, dan menghindarkan potensinya untuk mengalami kegagalan.