Seluk Beluk Budidaya Ikan Lele, Mulai Dari Modal hingga Untung yang Bisa Didapatkan!

Dalam beberapa tahun terakhir, budidaya ikan lele menjadi bisnis populer karena modal yang relatif kecil dan potensi keuntungan yang besar. Banyak masyarakat Indonesia dengan modal terbatas sukses berternak lele, mengingat pengalaman berbisnis tidak terlalu dibutuhkan.

Permintaan tinggi terhadap ikan lele membuka peluang besar untuk sukses. Peternak lele dapat dengan mudah memasarkan hasil panen ke distributor, memastikan keuntungan. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang budidaya ikan lele agar kamu bisa meraih keuntungan dari bisnis ini.

Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KTA Terbaik! 

Peternak Lele Hanya Butuh Modal 2 Juta untuk Memulainya

loader

Ternak Lele Pemula

Salah satu alasan banyak orang ingin berbisnis ternak lele karena hanya membutuhkan modal yang kecil. Hal ini bisa dibuktikan dengan hitungan biaya yang dibutuhkan untuk membeli segala keperluan ternak hingga biaya operasional bisnis setiap bulannya. Keseluruhan biaya ternak lele tersebut jika ditotal hanya berada di angka Rp2 jutaan.

Sebagai contoh, kamu bisa melihat rincian perkiraan modal budidaya ikan lele berikut ini.

Kebutuhan Rincian Biaya (Rupiah)
Kolam Ikan Lele 2 terpal ukuran besar 600.000
  Kerangka kolam (bambu) 300.000
  Paku dan keperluan lainnya 50.000
Biaya Bulanan Bibit Ikan Lele (2000 ekor) 500.000
  Pakan Ikan 500.000
  Vitamin dan Obat Ikan 100.000
Total Keseluruhan Modal   2.150.000

Tapi perlu diingat jika pengeluaran ini hanya terjadi saat kamu baru memulai bisnis ternak lele. Saat sudah memasuki masa panen kedua, kamu hanya perlu mengeluarkan uang untuk membeli biaya operasional bisnis saja.

Cara Budidaya Ikan Lele yang Tepat dan Memaksimalkan Hasil Panen

loader

Cara Budidaya Ikan Lele

Setelah mengetahui besaran modal yang dibutuhkan untuk menjadi peternak lele, kamu perlu memahami tentang bagaimana cara tepat memeliharanya. Sebenarnya, bisnis ternak ikan lele tidak membutuhkan banyak pengalaman serta pengetahuan khusus untuk bisa sukses. Namun, jika pemahaman si pemelihara sama sekali tidak ada, sudah pasti ikan lele akan gagal untuk dipanen.

  1. Cara Membuat Kolam Ikan

    Hal pertama yang perlu diperhatikan saat akan menggeluti bisnis ternak lele adalah cara pembuatan kolam ikan. Seorang peternak lele harus bisa menjaga suhu air dalam kolam di kisaran 20 sampai 28 derajat. 

    Cara termudah untuk bisa mendapatkan suhu air yang pas adalah dengan memastikan air kolam tidak dangkal dan cukup terkena sinar matahari. Pastikan pula kondisi air keruh berlumut dan bila perlu tambahkan talas atau eceng gondok agar racun yang masuk bisa terserap. Ikan lele pun dapat memiliki tempat untuk berteduh di bawah tanaman tersebut.

    Adapun, berikut hal-hal yang perlu kamu perhatikan pada saat membuat kolam ikan lele.
    Karakteristik Persyaratan
    pH 5,5-7,5
    Suhu 20-28℃
    Warna Bening hingga kecoklatan
    Tingkat Kekeruhan 20-40 cm kadar plankton terkandung dalam air
    Kadar Oksigen Minimum 3 mg/l
    Kadar Amoniak Maksimum 0,1 mg/l
    Kadar Karbondioksida Maksimal 25 mg/l
  2. Pilih Bibit Unggul

    Setelah urusan kolam selesai ditangani, hal kedua yang perlu diperhatikan saat berbisnis budidaya ikan lele adalah pemilihan bibit yang unggul. Untuk ciri bibit ikan lele pejantan berkualitas, biasanya bentuk perutnya ramping, kepala cenderung pipih, serta berwarna lebih hitam dan dapat berenang dengan lincah.

    Sedangkan untuk yang betina, ciri utamanya adalah ukuran perut yang lebih besar dibanding ukuran punggung, kepala cembung, serta gerakan yang lebih lamban. Kelamin ikan lele betina juga cenderung lebih bulat ketimbang jantan yang terlihat lebih runcing. Jadi, pastikan bibit yang dibeli memiliki ciri-ciri di atas.

  3. Pindahkan Benih ke Tempat Khusus

    Bukan tidak mungkin bibit yang sudah tumbuh dewasa akan kawin dan melahirkan bibit-bibit lagi. Ciri ikan lele yang siap kawin adalah terlihatnya warna merah pada kelamin jantan, dan warna kuning pada kelamin betina. Saat sel telur dibuahi, benih lele akan menetas dan kamu wajib memindahkan benih tersebut ke tempat khusus agar dapat tumbuh dengan baik.

    Setelah benih lele mulai tumbuh, kamu perlu memindahkannya ke dalam kolam utama. Namun, jangan langsung mengambil ikan lele menggunakan jaring karena benih akan menjadi stres dan lalu mati. Melainkan, kamu dapat mengambil ember yang telah diisi air kolam di pagi atau malam hari dan memindahkan ikan lele anakan ke dalamnya. 

    Biarkan ikan lele berada di ember tersebut sembari membiarkannya beradaptasi dengan air kolam dan kurangi debit air dalam kolam sebanyak 10 sampai 20 cm. Setelah 24 jam berlalu, barulah kamu bisa memindahkan semua ikan dalam ember ke dalam kolam ikan lele seperti biasanya.

  4. Pastikan Kondisi Air Bersih

    Beralih ke cara pemeliharaan, kamu wajib memastikan air di kolam berada dalam kondisi bersih. Kamu bisa menggunakan sumber air bersih seperti sumur, mata air, atau PDAM, untuk memastikan tidak ada kontaminasi. Lakukan pengujian rutin terhadap kualitas air, termasuk pH, suhu, dan kadar zat berbahaya. Idealnya, pH air berkisar antara 6,5 hingga 8,5, dengan suhu optimal 25°C hingga 30°C. Selanjutnya, gunakan aerator untuk meningkatkan kadar oksigen dan pastikan sirkulasi air yang baik.

    Pembersihan rutin juga diperlukan, seperti mengganti sebagian air kolam secara berkala dan membersihkan dasar kolam dari kotoran serta sisa pakan. Selain itu, penting untuk memantau keseimbangan organisme air, seperti plankton, dan mengontrol pertumbuhan alga untuk menjaga kadar oksigen. Terakhir, pertimbangkan penggunaan sistem filtrasi untuk menjaga kebersihan air. Dengan langkah-langkah ini, kamu dapat menciptakan lingkungan yang sehat bagi ikan lele, mendukung pertumbuhan optimal, dan meningkatkan hasil panen.

  5. Rutin Memberi Pakan Ikan

    Pastikan juga untuk rutin memberi pakan ikan jenis sentrat 781-1 sebanyak tiga kali sehari, pada pukul 07.00, 17.00, dan 22.00. Jika masih banyak ikan lele yang mendongakkan kepala untuk makan, kamu bisa menambah porsinya, namun jangan sampai kebanyakan karena bisa menimbulkan penyakit.

Biasanya, ikan lele akan siap untuk dipanen ketika sudah dipelihara selama kurang lebih 3 sampai 4 bulan. Terlihat dari ciri fisiknya, ikan lele siap panen berukuran 7 hingga 12 cm karena ukuran itulah yang paling banyak diperjual-belikan di pasaran. Air dalam kolam pun akan menjadi kemerahan saat ikan lele siap untuk dipanen.

Jadi, saat ikan lele yang dibudidayakan memiliki ciri tersebut, pastikan untuk memindahkannya ke tempat khusus dan bersihkan kolam agar bisa dihuni oleh bibit yang baru. Dengan begitu, bisnis kamu dapat berjalan dengan lebih cepat dan efektif.

Keuntungan Berbisnis Ikan Lele Ketimbang Ikan Jenis Lain

Dibandingkan dengan ikan jenis lain, ikan lele memberikan banyak keuntungan bagi pemiliknya.

  1. Ikan yang Mudah Beradaptasi

    Ikan lele adalah jenis ikan yang mudah untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Karena alasan inilah mengapa banyak pebisnis ikan lele yang tidak kebingungan lagi saat membuat kolam dan menjaga kondisi air di dalamnya.

  2. Memiliki Daya Tahan Tubuh yang Kuat

    Keunggulan kedua dari budidaya ikan lele adalah daya tahan tubuhnya yang kuat dan tidak rentan terkena penyakit. Alhasil, risiko ikan lele gagal panen karena mati terkena penyakit lebih kecil terjadi.

  3. Mudah Dicari

    Tak hanya itu, bibit ikan lele yang berkualitas juga lebih mudah dicari dan banyak dijual di pasaran. Harganya pun lebih terjangkau dengan harga jual yang cukup tinggi. Jadi, keuntungan yang bisa didapatkan pun akan lebih maksimal.

Kesulitan yang Biasa Dialami Peternak Lele

Meski memiliki banyak kelebihan dibanding ternak ikan jenis lainnya, ada beberapa hal yang harus diwaspadai peternak yaitu:

  1. Kenaikan Biaya Pakan Ikan

    Biaya kebutuhan pakan ikan yang bisa saja naik sewaktu-waktu. Jika biaya operasional bisnis naik, sudah pasti profit yang akan didapatkan nanti juga akan menurun.

  2. Ancaman Hama dan Penyakit dari Lingkungan Sekitar

    Ikan lele memang memiliki daya tahan tubuh yang kuat, namun, bukan berarti ikan ini tidak bisa terkena hama serta penyakit. Umumnya, ikan lele banyak diburu oleh burung dan katak yang ada di sekitar kolam. Adanya lintah, cacing, dan juga serangga pun dapat menjadi petaka bagi para pembudidaya ikan lele. 

    Virus, jamur, serta bakteri pun dapat membuat pertumbuhan ikan lele menjadi tidak maksimal, atau bahkan gagal panen. Untuk itu, agar hal tersebut tidak terjadi, usahakan untuk selalu memantau kondisi air kolam dan lingkungan sekitar.

Modal Kecil, Untung Besar, Proses Mudah? Ternak Lele Saja

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk memulai bisnis ikan lele, kamu hanya perlu menyiapkan modal sekitar 2 jutaan saja. Dengan modal tersebut, kamu bisa mendapatkan sebanyak 2000 ekor lele yang bisa mencapai 500 kg saat dipanen. 

Dengan harga jual 10 ribu Rupiah per kilo, omzet yang bisa didapatkan adalah 5 juta Rupiah. Jadi, dengan keuntungan lebih dari dua kali lipat, tidak ada lagi alasan untuk menunda. Jangan lupa untuk tetap memerhatikan cara budidaya ikan lele agar bisnismu terus berkembang.