Bisnis Daun Kelor Bisa Tembus Pasar Ekspor, Ikuti 5 Tips Berikut

loader

KOMPAS.com - Daun kelor atau yang populer dengan sebutan Moringa oleifera termasuk salah satu komoditas yang sangat potensial. Tak hanya untuk pasar dalam negeri tapi juga mancanegara. Hal ini lantaran nutrisi baik yang dimiliki daun kelor alias moringa memang sangatlah melimpah.

Namun demikian, belum banyak masyarakat yang meliriknya sebagai sebuah komoditas ekspor potensial. Padahal jika sudah tahu kiatnya, berbisnis moringa keuntungannya bisa sangat menjanjikan.

Apalagi permintaan produk moringa di pasar mancanegara masih sangat terbuka hingga saat ini. Tentunya, peluang ini tak boleh disia-siakan begitu saja.

Tertarik untuk membuka pasar moringa untuk mancanegara? Dirangkum dari Cermati.com, berikut ini ada beberapa kiat untuk membawa bisnis moringa ke pasar internasional.

1. Lakukan Pembudidayaan

Hal pertama yang harus dilakukan untuk memulai bisnis moringa adalah dengan mulai melakukan penanaman. Terlebih jika ingin menargetkan pasar mancanegara, maka proses penanaman pohon moringa harus sudah dilakukan jauh-jauh hari.

Hal ini supaya ada produk yang bisa ditawarkan ke calon pembeli atau importir dari luar negeri. Sebab, jika belum ada produk yang nyata tentunya akan sulit untuk meyakinkan calon pembeli tersebut.

Belum lagi, para importir biasanya lebih suka melakukan peninjauan secara langsung ke lahan kebun yang ditanami moringa. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui teknik yang digunakan petani dalam membudidayakan moringa.

Apakah menggunakan teknik budidaya organik atau teknik lain. Oleh karena itu, pembudidayaan moringa perlu dilakukan segera tanpa menunggu pembeli datang.

2. Penuhi Standar Kualitas Produk

Selanjutnya hal yang perlu diperhatikan untuk membuka pasar moringa ke mancanegara adalah kualitas hasil produksi. Agar mampu bersaing di pasar internasional, kualitas produk moringa yang ditawarkan harus sesuai standar yang ditetapkan.

Biasanya, selain memantau kebun budidaya para importir juga akan melihat proses produksi moringa. Tak jarang mereka akan melakukan pengujian terhadap hasil produksi tersebut untuk mengetahui kualitasnya. Jika sudah terbukti kualitas memang bagus, biasanya transaksi akan dilanjutkan.

Oleh sebab itu, tahapan dalam proses produksi moringa harus dibuat dengan standar kualitas terbaik. Bahkan jika perlu, bisa dilakukan pengawasan dengan cermat. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dalam proses produksi yang bisa mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.

3. Miliki Sertifikasi Kebun Organik

Saat ini produk-produk organik sangat populer dan banyak diminati pasar mancanegara. Oleh karena itu, penting untuk menghasilkan produk moringa organik yang dihasilkan dari budidaya organik.

Supaya produk moringa yang dihasilkan terbukti organik, maka kebun budidaya harus sudah terdaftar sebagai kebun bersertifikasi. Sertifikasi kebun organik menjadi salah satu langkah penting untuk membuka jalan agar produk moringa mampu menembus pasar internasional.

Perlu diingat bahwa sertifikasi tersebut harus dikeluarkan oleh lembaga kredibel yang diakui secara internasional. Salah satunya adalah CERES atau Certification of Environmental Standards.

Kantor pusat dari lembaga sertifikasi ini berada di Jerman. Kebun yang sudah terdaftar sebagai kebun organik di lembaga sertifikasi akan lebih mudah diakses oleh calon pembeli dari mancanegara.

Baca juga: 7 Contoh Bisnis Pertanian, Cocok untuk Para Milenial

4. Daftarkan Moringa Sebagai Produk Bahan Pangan

Selain kebun yang bersertifikasi, produk moringa yang dihasilkan juga harus terdaftar. Oleh karena itu, pastikan untuk mendaftarkan hasil produk moringa ke lembaga sertifikasi yang terpercaya secara internasional.

Namun, hindari mendaftarkan produk tersebut sebagai obat. Hal ini karena moringa termasuk kategori bahan pangan dan tidak tergolong dalam kategori obat-obatan.

Selain itu, juga untuk mempermudah pemasaran produk moringa ke pasar internasional. Salah satu contoh di Uni Eropa saja produk moringa telah dipasarkan secara umum sebagai superfood atau bahan pangan super. Bahkan diklaim memiliki manfaat yang bagus untuk meningkatkan imun tubuh, level energi, kesehatan tubuh secara umum dan banyak lagi.

5. Transparansi Komposisi dan Kandungan di Dalam Produk

Pembeli pasti menginginkan informasi produk yang dibelinya benar-benar sesuai dengan apa yang dicantumkan. Mulai dari komposisi bahan baku, kandungan bahan-bahan aktif, kontaminan, nilai kalori hingga tanggal kadaluarsa. Hal ini karena memberikan informasi produk secara detail tak hanya bisa meningkatkan minat produk saja, tapi juga memudahkan jalan untuk masuk ke pasar ekspor.

Oleh karena itu, produsen moringa harus benar-benar jujur dengan produk yang ditawarkan serta proses produksinya harus sesuai prosedur.